Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Mengenal Lebih Dekat Mengenai Kanker Ganas Kulit


Kanker kulit merupakan yang paling umum dari semua kanker pada manusia. Di Indonesia sendiri penyakit kanker menjadi penyebab kematian ke-6 berdasarkan data dari survei kesehatan rumah tangga tahun 2002. Kepala Bagian Radiologi RSCM FKUI Dokter Soehartati PhD di Jakarta mengatakan bahwa salah satu penyakit kanker yang banyak dialami penduduk Indonesia saat ini adalah kanker kulit dengan persentase sebesar 7 persen.

Tubuh manusia terdiri dari triliunan sel-sel hidup. Sel-sel tubuh tumbuh secara normal, membelah menjadi sel baru, dan mati secara teratur. Selama tahun-tahun awal kehidupan seseorang, sel-sel normal membelah lebih cepat untuk memungkinkan orang tumbuh dan berkembang. Setelah orang menjadi dewasa, kebanyakan sel membelah hanya untuk menggantikan sel yang rusak atau cedera. Kanker dimulai ketika sel-sel di bagian tubuh mulai tumbuh di luar kendali.

Pertumbuhan sel kanker berbeda dari pertumbuhan sel normal. Jika sel mati, sel-sel kanker terus tumbuh dan membentuk sel-sel abnormal. Sel-sel kanker juga dapat menyerang jaringan lain dan tumbuh di luar kendali. Sel berubah menjadi sel-sel kanker dikarenakan kerusakan DNA. DNA yang ada di setiap sel berfungsi untuk mengontrol semua tindakan sel. Dalam sel normal, ketika DNA mengalami kerusakan, sel akan memperbaiki atau sel akan mati. Tapi di sel-sel kanker, DNA yang rusak tidak diperbaiki, tetapi sel tidak mengalami kematian seperti yang seharusnya. Sehingga sel ini terus membuat sel-sel baru yang sebenarnya tubuh tidak membutuhkannya. Semua sel-sel baru ini akan memiliki DNA yang rusak yang sama seperti sel rusak yang pertama.

Seseorang bisa mewarisi DNA yang rusak, tetapi kebanyakan kerusakan DNA disebabkan karena kesalahan ketika sel normal diproduksi atau karena pengaruh lingkungan,seperti karena asap rokok. Sel kanker bisa pindah ke bagian bagian tubuh lain, dimana sel kanker akan mulai tumbuh dan membentuk tumor baru dan menempati jaringan yang normal. Proses ini disebut metastasis, ini terjadi ketika sel kanker pergi ke aliran darah atau jaringan limpoid tubuh kita.

Disebutkan bahwa paparan sinar ultraviolet(UV) bisa menyebabkan kerusakan DNA. Perubahan dalam beberapa gen yang berbeda biasanya dibutuhkan sel untuk menjadi kanker.Kanker dapat disebabkan oleh perubahan DNA yang mengaktifkan onkogen atau mengurangi fungsi dari tumor gen supresor.Radiasi Ultraviolet(UV) merupakan faktor resiko utama untuk terjadinya kanker kulit. Sinar ultraviolet dibagi menjadi 3, yaitu :

A.Sinar UVA yang merupakan sinar yang paling umum dari sinar matahari di permukaan bumi dan dapat melampui lapisan paling atas dari kulit manusia. Para ilmuwan percaya bahwa sinar UVA dapat merusak jaringan ikat dan menyebabkan kulit seseorang mengalami eritema.
B.Sinar UVB kebanyakan dapat diserap oleh lapisan ozon, sehingga tidak banyak jumlahnya yang bisa mencapai permukaan bumi dibanding dengan UVA. Sinar UVB tidak mencapai kedalaman kulit dibanding dengan UVA, namun begitu masih bisa menyebabkan kerusakan pada kulit dan kanker kulit jika terpapar secara terus menerus.
C.Sinar UVC sangat berbahaya, namun diserap oleh lapisan ozon dan tidak mencapai permukaan bumi.

Tumor kulit sendiri dapat dibagi menjadi :

1.Tumor prakanker
Prakanker berarti mempunyai kecenderungan berkembang menjadi kanker. Mengenali penyakit ini penting karena apabila dapat ditemukan dalam bentuk prakanker apabila diobati secara benar akan memberikan penyembuhan yang memuaskan. Istilah ca in situ berarti bahwa kelainan tersebut telah memenuhi syarat sebagai kanker secara histopatologik saja, misalnya penyakit Bowen dan eritoplasia.

Beberapa tumor prakanker antara lain:

A.Keratosis Arsenik
Biasanya disebabkan akibat terpapar zat arsenik yang cukup lama. Pada pemeriksaan bisa ditemukan papul, plak yang berbatas tegas. Biasanya terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki. Keratosis arsenik berpotensi menjadi skuamos sel karsinoma.


B.Penyakit Bowen
Merupakan bentuk intraepidermal karsinoma sel skuamosa. Bentuknya bisa papula, plak atau hiperkeratonik. Penyakit ini paling sering disebabkan oleh infeksi HPV.



C.Eritroplasia of Queyrat
Merupakan salah satu penyakit Bowen yang langka dan aneh yang mengiritasi di mukosa genitalia(tidak disunat) dan mulut.



2.Tumor Ganas
Dilihat dari segi histopatologik, maka tumor ganas mempunyai struktur yang tidak teratur dengan diferensiasi sel dalam berbagai tingkatan pada kromatin, nukleus dan sitoplasma. Yang termasuk tumor ganas antara lain:

A. Karsinoma Sel Basal
Karsinoma sel basal (KSB) yang disebut juga basalioma adalah tumor ganas kulit yang paling sering ditemukan terutama pada kulit putih. KSB merupakan kanker yang paling umum pada manusia. Beberapa sinonim dikenal antara lain: basal cell epithelioma(BCE), basalioma, ulkus rodens dan ulkus Jacobs.

Gejala Klinis
Tumor ini umumnya ditemukan di daerah berambut, bersifat invasif, jarang mengalami penyebaran(metastatis). Dapat merusak jaringan di sekitarnya malah dapat sampai ke tulang, serta cenderung untuk residitif lebih-lebih bila pengobatannya tidak adekuat. Perlahan-lahan berkembang, biasanya tanpa gejala. Bentuk klinis yang banyak ditemukan bentuk nodular.Pada tahap permulaan sangat sulit ditentukan malah dapat berwarna seperti kulit normal atau menyerupai kulit. Gambaran klinis yang khas berupa gambaran keganasan dini seperti tidak berambut, berwarna coklat/hitam, tidak berkilat(keruh). Pada perabaan terasa sangat keras dan berbatas tegas. Dengan trauma ringan atau bila krustanya diangkat mudah terjadi perdarahan.

Patogenesis
Tumor ini disangka berasal dari sel epidermal pluripotensial, atau dari epidermis/adneksanya. Faktor predisposisinya ialah faktor lingkungan dan genetik. Faktor lingkungan ialah radiasi, bahan kimia(misalnya Arsen), pekerjaan tertentu yang banyak terkena sinar matahari(misalnya: nelayan, petani) adanya trauma(luka bakar) atau ulkus sikatriks. Faktor genetik ialah misalnya xeroderma pigmentosum, albinism.

Dari sumber lain dikatakan patogenesisnya didahului dengan kolagen yang sering dijumpai pada kulit yang sedikit pigmennya dan mendapat sinar matahari yang berlebih sehingga nutrisi epidermis terganggu yang mana hal ini merupakan predileksi terjadinya suatu kelainan kulit. Melanin berfungsi sebagai alergi amorf yang dapat menyerap energi dan menghilangkan dalam bentuk panas. Jika energi masuk terlalu besar dapat merusak dan mematikan sel atau mengalami mutasi untuk selanjutnya menjadi sel kanker.

Tata Laksana
Tujuan terapi pada pasien KSB yaitu untuk mengeradikasi sel tumor dengan kerusakan kosmetik yang minimal. Teknik dengan 3 siklus curettage dan electrodesiccation tidak direkomendasikan untuk lesi di daerah kepala dan leher.Umumnya, setelah 4-6 minggu penyembuhan akan tampak jaringan parut hipertrofik yang luas dan lesi hipopigmentasi.Radioterapi efektif dan terkadang cocok untuk individu dengan usia lebih dari 40 tahun, tetapi kekambuhan tumor setelah terapi radiasi lebih sulit diatasi serta dapat meningkatkan agresifitas sel-sel tumor. Terapi radiasi merupakan metode yang mahal untuk mengobati KSB dan hanya boleh digunakan jika pilihan terapi lainnya tidak cocok.

Mohs surgery (tindakan membuang tumor diikuti dengan pemeriksaan histopatologi frozen section segera untuk memeriksa margin) menunjukkan angka kesembuhan tertinggi yakni 98% dan kehilangan jaringan yang ditimbulkan sedikit. Metode ini cocok untuk tumor pada kelopak mata, lipatan nasolabialis, canthus, telinga luar, dan pelipis, untuk lesi yang kambuh, dan untuk tujuan kosmetik. Sebagian pasien KSB, umumnya akan mengalami kekambuhan sehingga diperlukan pemantauan untuk mendeteksi lesi baru atau lesi kambuh.

B.Karsinoma Sel Skuamosa
Karsinoma sel skuamosa adalah suatu proliferasi ganas dari keratinosit epidermis yang merupakan tipe sel epidermis yang paling banyak dan merupakan salah satu dari kanker kulit yang sering dijumpai setelah basalioma. Faktor predisposisi karsinoma sel skuamosa(KSS) antara lain radiasi sinar ultraviolet, bahan karsinogen,dan arsenic. Nama lain KSS adalah epitelioma sel skuamosa(prickle), karsinoma sel prickle, karsinoma epidermoid dan pavement epithelioma.

Karsinoma sel skuamosa lebih sering dijumpai pada orang kulit putih dan lebih banyak dijumpai pada laki-laki dibanding wanita. Insiden KSS meninggi seiring dengan bertambahnya usia. Banyak faktor yang dapat menyebabkan pertumbuhan KSS pada kulit yaitu faktor sinar matahari, arsen, hidrokarbon, suhu, radiasi kronis. Karsinoma sel skuamosa pada umumnya terjadi pada usia 40-50 tahun dengan lokasi yang tersering adalah pada daerah wajah ,telinga, bibir bawah, punggung, tangan dan tungkai bawah.

Gejala Klinis
Umur yang paling sering ialah 40-50 tahun dengan lokalisasi yang tersering di tungkai bawah dan secara umum ditemukan lebih banyak dan secara umum ditemukan lebih banyak pada laki-laki daripada wanita. Tumor ini dapat tumbuh lambat, merusak jaringan setempat dengan kecil kemungkinan bermetastatis. Sebaliknya tumor ini dapat pula tumbuh cepat, merusak jaringan disekitarnya dan bermetastatis jauh, umumnya melalui saluran getah bening.Salah satu nya adalah bentuk intraepidermal.

Karsinoma sel skuamosa ini terbatas pada epidermis dan terjadi pada berbagai lesi kulit yang telah ada sebelumnya seperti ditemukan pada keratosis solaris, kornu kutanea, keratosis arsenikal, penyakit bowen, eritroplasia dan epitelioma Jadassohn. Penyakit ini dapat menetap dalam jangka waktu lama ataupun menembus lapisan basal sampai ke dermis dan selanjutnya bermetastatis melalui saluran getah bening.

3. Melanoma Maligna
Melanoma adalah kanker yang bermula di melanosit. Nama lain dari kanker ini adalah malignant melanoma dan cutaneus melanoma. Etiologi dan patogenesis kulit melanoma tidak diketahui. Studi epidemiologi menunjukkan peran kecenderungan genetik dan paparan sinar matahari dalam pengembangan melanomaMelanoma maligna jarang ditemukan,merupakan 1-3% seluruh keganasan. Insiden pada wanita hampir sama dengan laki-laki dengan frekuensi tertinggi ditemukan pada umur 30-60 tahun,jarang pada anak.

Gejala klinis
Bentuk dini sangat sulit dibedakan dengan tumor lainnya. Karena melanoma maligna merupakan penyakit yang fatal bila telah metastatis jauh, maka kemampuan untuk mengenali keganasan dini perlu diperdalam. Lokalisasi dilaporkan terbanyak di ekstremitas bawah, kemudian di daerah badan, kepala/leher, ekstremitas atas dan kuku.Bentuk superfisial merupakan yang paling sering ditemukan(54% seluruh kasus). Umumnya kelainan berupa bercak dengan ukuran beberapa mm sampai beberapa cm dengan warna bervariasi(kehitaman, kecoklatan, putih, biru), tak teratur, berbatas tegas dengan sedikit penonjolan dipermukaan kulit.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS